Sumsel,SKI – Saya menyambut baik terbentuknya Talk Sriwijaya Community. Untuk kegiatan seperti diskusi mesti fokus kepada kedalaman isi diskusi. Sebelum diskusi TOR juga mesti disusun dan dipersiapkan terlebih dahulu”, pesannya.
“Sementara Agus Harizal menjelaskan, Talk Sriwijaya Community ini terbentuk dari pertemuannya bersama wartawan-wartawan senior hingga muncul ide dan gagasan yang sama untuk membuat wadah diskusi intelektual. “Kami optimis Talk Sriwijaya Community akan berkembang dengan membahas berbagai isu dalam setiap diskusi”, katanya.
Masih menurut Agus, hasil dari diskusi akan menjadi berita baik tentang solusi dan kritik dari isu-isu yang berkembang di Provinsi Sumsel.
Hasil diskusi juga akan disampaikan ke pihak terkait tentunya pemerintah daerah sebagai masukan dari rekan-rekan jurnalis.
“Ditambahkan,”Indra Gultom mengutarakan, banyak isu lokal yang akan dibahas dalam setiap diskusi, misalnya seperti nasib Pasar Cinde, Pasar 16 hingga terancam punahnya bahasa daerah. Bahkan isu-isu publik yang tidak menjadi tren akan dimunculkan di dalam diskusi.
Pada diskusi akan dihadirkan narasumber dari pihak terkait dari Pemerintah Daerah, pengamat, asosiasi hingga aktivis. Di setiap diskusi tentunya tema yang akan diangkat berbeda-beda mulai dari sosial, ekonomi hingga budaya”, katanya.
Sedangkan M Nasir mengatakan, “Untuk diskusi Pasar Cinde juga dapat dijadikan tema dengan menghadirkan narasumber dari Pemda dan akademisi. Juga akan dihadirkan budayawan, arkeolog, aktivis hingga perwakilan dari pedagang. Setiap diskusi yang digelar tentunya akan memberikan solusi maupun kritik sebagai masukan buat pemerintah daerah”.
Iwan Setiawan mengatakan, “Kami sangat menyambut wadah diskusi wartawan senior ini. Untuk tempat lokasi diskusi nantinya akan dilaksanakan di Pojok Tembesu Coffee Shop yang berkonsep taman outdoor di Jalan Kolonel Burlian Kilometer 6,5 Punti Kayu Palembang”.(Editor Dharmawan SE/Red)